Pasar Papringan, Belanjanya Ya Pake Bambu !

Pasar Papringan - Belanjanya Ya Pake Bambu !

Adalah sebuah kebun bambu di dusun Banaran Kelingan, Desa Caroban Kecamatan Kandangan, Temanggung. Yang setiap Minggu Wage diadakan sebuah kegiatan yang cukup unik berupa pasar tradisional. 

Dikatakan Papringan karena kata Papringan merupakan sebutan yang lazim di berikan oleh warga setempat untuk sebuah tempat yang dipenuhi rimbunan bambu.

Sisi unik dari pasar ini adalah tidak dipergunakannya uang dalam setiap transaksi jual belinya tetapi menggunakan potongan bambu berbentuk bulat dan persegi panjang yang disebung "Koin Pring" . Bambunya bukan polosan loh ya gaiss tapi diukir sedemikian rupa, jadinya mempunyai bentuk yang menarik.


Setiap penjual dan pembeli, tidak diperbolehkan menggunakan uang rupiah yang lazim kita gunakan sebagai alat tukar menukar sehari - hari di pasar ini. Jadi sebelum kita melakukan transaksi, maka uang rupiah yang kita punya harus kita tukarkan ke koin pring. Dan koin pring inilah yang nantinya kita gunakan untuk membeli makanan, minuman atau barang barang olahan dari bambu yang dijual di pasar ini.

Koin pring yang sudah kita tukarkan tadi, tidak boleh ditukar kembali oleh pembeli kedalam bentuk uang. Tetapi koin pring itu dapat disimpan untuk dapat digunakan kembali di Pasar Papringan di minggu wage berikutnya.

Berbeda dengan pembeli, penjual dipasar ini diperbolehkan menukar koin pring yang didapat ke petugas pasar ke bentuk rupiah setelah pasar sudah berakhir.


Ada 4 nilai yang tertera pada tiap koin pring yaitu 1, 5, 10 dan 50. 
Nilai 1 koin pring setara dengan Rp. 1.000, nilai 5 koin pring setara dengan Rp. 5.000, nilai 10 koin pring setara dengan Rp. 10.000 dan nilai 50 koin pring setara dengan Rp. 50.000. 



Bahan Makan Yang Sehat dan Ramah Lingkungan

Selain tempat yang rindang dan asri, suasana yang nyaman dan uniknya koin pring yang digunakan, ada satu hal lagi yang begitu dijaga di pasar ini, yaitu adanya pelarangan menggunakan Plastik dalam membungkus makanan dan adanya larangan menggunakan penyedap rasa MSG (Monosodium Glutamate). 


Pedagang diwajibkan menggunakan bahan bahan yang alami, ramah lingkungan dan sehat dalam setiap olahan makanannya. Untuk membungkus makanan, para pedangang lebih memilih menggunakan besek dari pada bahan plastik.

Gimana gaiss, unik kan pasar ini, hehehe 
Cuma ada di Indonesia Loh !





Comments